Semangat!!!!

Cari Blog Ini

Kamis, 08 Juli 2010

semangat: Kiat Jitu Beli Buku

semangat: Kiat Jitu Beli Buku

Kiat Jitu Beli Buku

Membeli buku sudah menjadi kebutuhan orang modern. Selain sebagai guru dan penasihat abadi yang bisa dibawa kemana-mana, buku juga dapat dianggap sebagai investasi. Problemnya begitu banyak judul buku yang tidak dibutuhkan, ada baiknya ikuti tips dibawah ini:
1. Rencanakan dari rumah buku yang hendak dibeli dan persediaan uang yang akan dibelanjakan.
2. Setelah sampai di toko, baca judul, pengarang dan penernitan. Kalau oke, lihat sampul belakang –sering disebut halaman empat – yang biasanya berisi ringkasan. Dari sini, lazimnya sudah bisa diukur, perlu tidaknya buku itu dibeli.
3. Cermati kata pengantar, daftar isi dan pendahuluan. Dengan begitu bisa diketahui temam sekilas isi, cara berpikir, serta pendirian penulis. Cocokkan apakah hal-hal di atas pernahdijumpai di buku lain. Kalau pernah, berapa persen isi yang telah kita ketahui.
4. Kalau buku yang Anda taksir tidak dibungkus plastic, amati per bab, dengan membaca dua atau tiga halaman dari tiap bab. Baca pula sub-sub babnya.
5. Bila ada, jangan lewatkan penutup, yang biasanya berisi kesimpulan dari seluruh isi buku. Bila tidak ada, baca tiga halaman terakhir buku itu.
Kini, anda siap melangkah ke meja kasir.

Taken From: Intisari, April 2005 hal 192

Senin, 05 Juli 2010

10 langkah menyiasati sikon yang buruk

Keterbatasan sering dijadikan alasan untuk membela diri atas ketidakmampuan kita menghadapi keadaan. Memang keterbatasan dapat membatasi seseorang, bahkan membelenggu kemampuannya. Namun, keterbatasan tidak seharusnya menjadi kambing hitam, yang akhirnya benar-benar membatasi keberhasilan yang semestinya dapat kita raih. Bagaimana mengatasinya?
1. Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki dan kerjakan saat ini
Temukan apa yang menjadi rencana Tuhan dan panggilan pribadi dalam hidup kita

2. Jadilah pembelajar.
Jadikan keterbatasan dan situasi yang kita hadapi saat ini sebagai media pembelajaran. Masalag dan berbagai kesulitan bisa jadi Tuhan pakai untuk mendidik, membentuk dan mempersiapkan kita untuk babak berikutnya.

3. Sadari siapa diri kita dimata Tuhan
Kesadaran adalah awal kemajuan. Setiap orang diciptakan Tuhan untuk memiliki impian dan berhasil. Kunci untuk meraihnya adalah menyadari panggilan pribadi yang telah Tuhan berikan kepada kita dan mempersiapkan diri untuk memulai perjalanan mengejar impian itu.

4. Ambil tindakan
Keluar dari "zona nyaman" kita. Bagaimanapun, tidak seorangpun yang menyukai bahaya ketidakpastian. Namun, daerah kenyamanan dapat menjadi penghalang. Mengapa? karena impian besar selalu terletak diluar daerah kenyamanan.

5. Tembuslah dinding ketakutan kita
Kemauan menembus batas-batas kemampuan, lebih penting dari kemampuan itu sendiri. Hadapi kerakutan dengan iman pada penyertaan dan tuntunan Tuhan.

6. Fokuskan pada kelebihan
Temukan peluang untuk dikembangkan dan mulai bertindak. Atasi keterbatasan kita dengan terus belajar, menambah keterampilan, pengetahuan, memperbaiki sikap dan perilaku. Dan, terus meningkatkan kemampuan kita.

7. Jadilah kreatif
Keterbatasan justru membuat orang kreatif. Orang yang kreatif punya banyak pilihan. Dalam dunia yang penuh dengan persaingan ketat, orang yang kreatif tidak akan pernah kehabisan ide untuk terus meningkat. Dalam situasi sulit, orang yang kreatif justru melejit

8.Hadapi Masalah
Masalah adalah bagian kehidupan yang selalu hadir untuk kita hadapi. Masalah besar diberikan pada orang besar, masalah kecil diberikan pada orang kecil. Berterimakasihlah atas masalah dan berdoalah untuk dikuatkan, bukan dimudahkan. Hadapi dan selesaikan masalah besar agar kita menjadi orang besar.

9.Fleksibel
Ketika kenyataan tidak seindah impian, bersikaplah fleksibel. Lakukan kompromi pada hal-hal yang tidak prinsipil. Lakukan penyesuaian atau perubahan yang perlu. Sadarilah tidak semua kita inginkan pasti terpenuhi. Belajarlah mengenal rencana Tuhan dan bagaimana Ia membentuk kita lewat peristiwa pahit.

10.Bekerja sama
Untuk mengangkat beban yang melampaui kekuatan kita, diperlukan alat pengungkit. Untuk mengerjakan hal-hal yang besar, kita perlu bekerja sama dengan orang lain. Dan yang terpenting adalah bekerja sama dengan Tuhan, khususnya dalam melakukan hal-hal yang kita tidak mampu. Percayalah, Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihiNya.

Taken from: Majalah INSPIRASI, Agustus 2009, hal 49